Bantu jawab ya
Jawaban:
Suatu waktu, Security mengantarkan seorang nenek datang kepada saya. Security itu bilang, ia sudah mencoba berbicara dengan sang nenek namun nenek tersebut masih tak paham juga.
Setengah berbisik, Security itu berkata bahwa sang nenek tidak mengerti bahasa Indonesia, hanya dapat berbicara menggunakan bahasa sunda.
Sebagai orang sunda tulen, itu bukan masalah berarti untuk saya.
Oh jumawanya Nida!
Lalu, pelan-pelan saya mulai mengajaknya bicara
“Nin, mangga calik dieu payuneun abdi.”
(Nek, silahkan duduk disini. Didepan saya)
Tapi nenek tersebut hanya diam. Tak bergerak walau selangkah.
Saya bingung.
Blank beberapa menit.
Akhirnya saya tahu masalahnya!
Saya coba bicara lagi kepada nenek tersebut.
“Nin, dieu diuk hareupeun teteh. Dieu urang nyarita Nin.”
(Nek, sini duduk di depan teteh. Yuk kita cerita Nek)
Tak disangka, nenek tersebut tersenyum lebar sambil bilang:
“Oh nitah diuk. Titadi kek teh. Urang geus cangkeul”.
(Oh nyuruh duduk, dari tadi dong teh. Saya sudah pegal)
Saya menahan tawa mendengarnya.
Ternyata nenek tersebut hanya mengerti bahasa sunda kasar.
Rasanya tidak nyaman berbicara dengan orang yang lebih tua menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya.
Tapi tetap harus dilakukan, demi komunikasi yang efektif.
maaf ya jika salah atau kurang benar
[answer.2.content]